Alasan dan Penyebab Anak Kabur Dari Rumah (alasan yang serimg terjadi)

Ketika anak merasa tidak nyaman berada dirumah, biasanya mereka memilih kabur (minggat) dari rumah. Tapi ada beberapa alasan yang perlu diketahui mengapa seorang anak nekat kabur dari rumah. Ini dia alasannya :

Broken Home

Broken Home adalah kurangnya perhatian dari keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi, brutal dan susah diatur. Broken home sangat berpengaruh besar pada mental seorang pelajar hal inilah yang mengakibatkan seorang panak nekat kabur dari rumah karena adanya pecekcokan antara orangtua mereka. Broken home juga bisa merusak jiwa anak sehingga mereka bersikap seenaknya saja, tidak disiplin di dalam kelas mereka selalu berbuat keonaran dan kerusuhan hal ini dilakukan karena mereka Cuma ingin cari simpati pada teman - teman dan orang lain.

Kurang Perhatian

Hanya karena pekerjaan, mungkin banyak orang tua yang menelantarkan anaknya. Hal ini membuat anak merasa kurang mendapat perhatian dan biasanya mereka akan menyendiri dan depresi. Dan mereka akan memilih untuk pergi dari rumah berharap agar mendapat perhatian yang membuat mereka merasa lebih nyaman.

Bosan Mendengar Nasehat

Anak mungkin sering salah mengartikan bahwa nasehat itu adalah sebuah omongan yang berulang kali dikatakan seperti halnya radio yang sudah rusak. Sehingga banyak dari mereka yang bosan mendengarkannya dan lebih memilih mencari udara baru dengan cara pergi dari rumah.

Ingin Merasakan Kehidupan yang Bebas 






Alasan selanjutnya adalah sang anak ingin merasakan bebas, namun bukan bebas sekedar kabur untuk kembali. Tapi lebih cenderung ingin pergi tanpa terbayang fikiran untuk menginjak rumah kembali (bebas sebebas-bebasnya). Biasanya anak yang ingin merasakan bebas sebebas-bebasnya tidak akan tumbuh menjadi anak yang baik melainkan akan menjadi seorang anak yang rusak.




Selalu Mendapat Perlakuan Kasar

Hal ini sering timbul hanya karena seorang anak membuat kesalahan kecil namun orang tua memberi sanksi berupa pukulan-pukulan kepada sang anak. Hal ini juga membuat mereka berfikir bahwa mereka tak lagi dibutuhkan, dan menbuat mereka nekat pergi dari rumah.